Skenario perang Singapura menjajah Indonesia













Singapura, melalui, beberapa diskusi dan perbincangan di internet, berusaha merancang skenario perang dengan tujuan menduduki Indonesia dan menciptakan kekuatan yang seimbang di ASEAN.

Beberapa analis Singapura menjamin bahwa perang tidak akan sampai ke jatung kota Singapura sehingga, "pre-emptive war" akan dilakukan agar sebisa mungkin perang harus berada di wilayah Indonesia.

Singapura dengan kekuatan perlengkapan senjata yang terbesar di ASEAN, akan berusaha menduduki Sumatera dan beberapa pulau di kepulauan RIAU, sehingga Indonesia akan sibuk melakukan pertahanan dan berusaha melakukan perebutan kembali daerah-daerah yang dijajah tersebut.

Perang ini sebisa mungkin akan dilakukan dengan waktu yang agak lama, sehingga perbekalan tempur Indonesia bisa menipis. Usaha-usaha diplomasi juga akan dilakukan, sehingga dalam kondisi perang, kekuatan Indonesia akan terbagi dua, antara yang memilih jalan perang untuk merebutkan kembali wilayah Indonesia, dengan pihak yang ingin berdamai dan berusaha "meminta" pengunduran diri Singapura dari wilayah-wilayah Indonesia yang dijajah.

Selama peperangan, pasukan angkatan udara Singapura diproyeksikan untuk mengganggu konsentrasi pasukan pembebasan Indonesia, dengan membombardir Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia. Propaganda media akan dilancarkan untuk meng-ekspos penderitaan rakyat Indonesia di Jawa yang lumat dibombardir untuk melemahkan mental dan semangat TNI bertempur di Sumatera.

Sementara itu, Singapura dirancang agar menerima pengunduran diri dari Sumatera, Kalimantan dan wilayah-wilayah yang dijajah dengan menjadikan Riau sebagai buffer zone yang dalam beberapa ratus tahun akan diduduki Singapura untuk menghindari kemungkinan serangan Indonesia dari wilayah tersebut.

PBB akan diminta untuk menjaga semua perbatasan wilayah provinsi RIAU dan Kepri dari kemungkinan terjadinya pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Indonesia.

Milisi-milisi pro-Singapura dibentuk dengan ibukota di BATAM untuk melancarkan serangan psikologis yang anti Indonesia, dengan sebuah target dan pesan bahwa rakyat di RIAU dan KEPRI lebih cinta Singapura dan kenyataannya makmur dan bahagia di bawah pendudukan Singapura.

Dari saat itulah, secara de facto, Singapura akan memiliki secara resmi dua provinsi Indonesia, RIAU dan Kepri.

Pertanyaannya?? Mengapa RIAU dan Kepri yang menjadi sasaran invasi Singapura???

Sumber, dari Internet atau lihat forum ini.
Share on Google Plus

About marbun

    Blogger Comment
    Facebook Comment